semua terasa damai hingga lepas kendali diri ini terbang menuju nirwana yang mengalun syahdu bisikan kematian yang menyejukkan sepertinya tangan dan mata ini menulis catatan bunuh diri yang indah dan romantis dalam spektrum warna yang klasik begitu menyentuh jiwa aku hanya melihat apa yang ingin aku lihat.
Imajinatif
semua terasa damai hingga lepas kendali diri ini terbang menuju nirwana yang mengalun syahdu bisikan kematian yang menyejukkan sepertinya tangan dan mata ini menulis catatan bunuh diri yang indah dan romantis dalam spektrum warna yang klasik begitu menyentuh jiwa aku hanya melihat apa yang ingin aku lihat.
Maafkan mereka suasana hati sedang membunuh pikiran...
mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat...
“eh gun tuh anak siapa yah, prasaan kemaren-kemaren tuh gak ada?”
“yang mana yan, ngomong yang jelas dong.”
“itutuh yang lagi bediri deket pintu kelas dua ruang lima.”
“yang pake bando merah apa yang pake jaket item belang ijo ato yang disebelahnya yang gak pake apa-apa?”
“guuun….!!!” Sambil memasang wajah penuh amarah.
“eh ya serius-serius kok gak maen-maen, jadi yang mana?”
“yang pake bando merah dong.”
“aah mata lu gak bisa liat yang cakepan dikit maunya nyosor mulu.”
“guuun…!!!” lagi-lagi gua masang wajah penuh kebencian.
“eh iya ya sensi banget sih lu, gak gua beritau ntar nih!”
“hiiih… gua pukulin juga lu ntar kalo gak ngomong.”
“iya iya yan itutuh murid baru pindahan dari SMA seberang.”
Penjelasan, SMA seberang maksudnya SMA kami cahaya pendidikan dengan SMA merdeka itu berseberangan. Kalo diibaratkan sih sekolah kami tuh bagai rakyat jelata miskin tak berdaya sedang dijajah oleh Menir-menir belanda alias VOC..
“otaknya lagi keganggu yah, masa mau-maunya pindah kesini padahal sekolah kitakan fasilitasnya gak memadai.”
“lu belum tau sih ceritanya kenapa si doi ampe pindah ke sekolah ini.”
“mau belum kek, mau udah kek, gak peduli.soalnya yang ngomong tuh elu. Si raja informasi palsu alias gak bener.”
“ah lu tapi penasarankan?”
“gaak sama sekali, ntar gua nanya ama temen gua yang di dua ruang lima aja. Daripada nanya ama elu riskan banget akibatnya!”
“ah jangan gitu dong yan masa gak percaya ama gua. Gua kan temen sejati lu.” Tiba-tiba Erwin dan rio ikut-ikutan nimbrung.
“iya nih Aa kian gak sayang lagi ama gunadi.”
“awas lu yan, ntar malem gak diberi lagi lu.” Akhirnya mereka berdua cekikikan.
“ha-ha… lucuuu-lucu banget…!”
“iya nih sialan luh bedua emang ane hombreng apa.”
“jeruk makan jeruk, hahaha….” Erwin dan rio terus aja mengejek kami berdua tapi kami acuhin aja, namun beberapa saat kemudian akhirnya mereka berdua berhenti juga.
“gimana PUUASS… udah lo bedua?”
“iya yan gua capek, aus lagi kekantin dulu ya.”
“gua juga yan, suara gua ampe seret ngomong terus dari tadi.”
“ itu tuh akibat ngomongin hal yang tidak benar, udah sana enyah kalian dari sini.” Sambil mendorong kepala dan menendang pantat Erwin dan Rio mereka berduapun kabur ke kantin, tinggal aku dan Gunadi di kursi penonton.
“gimana yan informasi yang tadi mau dilanjutin gak? kalo gak gua jamin lu bakalan nyesel ntar.”
“ya udah-udah lanjutin sana daripada kepala gua tambah pusing tujuh ribu keliling.”
“dari informasi yang gua dapat tuh cewek, klo gak salah namanya Riandini.”
“lah terus ngapain tuh anak ampe pindah kesini?”
“itulah masalahnya walaupun sekolah seberang tuh fasilitasnya cukup eh bukan cukup tapi sangat memadai, guru-gurunya itu kurang bisa mengajar alias samalah kayak kita bedua. Nah kelebihan sekolah kita tercinta ininih kita punya guru-guru yang cukup pintar dalam mengajar kayak pak Silus yang pernah sekolah ke ausie, lalu bu Mila yang pernah ikutan lomba fisika ke jepang, pak Frans yang tamatan BINUS yang ngajar komputer.”
“oh iya Roy Suryonya sekolah kita ituh, tau-tau.”
“nah atas pertimbangan itulah si doi dipindahin kesini ama bonyoknya.”
“tapi kenapa, gua masih bingung nih apa hubungannya ama guru di sekolah kita?”
“nah itu juga gua belum jelas, ntar ane cari lagi informasi selengkapnya deh.”
“dasar lu. Awas kalo informasi ini salah lagi habis lu ntar!”
“tenang gak bakalan salah deh, kalo salah juga lu yang bakalan rugi bukan gua…”
“sialan luh.” Kami pun saling dorong-mendorong kepala satu sama lain, namun akhirnya bel masuk kelas berbunyi.
“waduh masuk lagi, kayaknya istirahatnya bentar amat.”
“dimana-mana istirahat mana ada yang lama, udah yu masuk.” Kami berduapun masuk kelas. Sambil memperhatikan pelajaran walaupun gak semuanya diperhatiin aku sesekali menulis puisi dengan cerpen juga.
“ngapain lagi lu yan nulis puisi lagi?”
“ya iyalah guakan ketua mading.”
“mang kolom mading sering kosong lagi yah?”
“ya gak lah siapa dulu ketuanya, kolom mading tuh selalu penuh terisi dengan artikel-artikel yang bermutu dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan sesuai dengan undang-undang dasar 1945.”
“bisa aja lu. emang lu cocok jadi ketua mading walaupun otaklu sekedarnya tapi ide lu itu sedunia.”
“sialan lu tapi kata yang terakhir gua suka tuh. Jadi keinget masa lalu nih.”
“sama cinta pertama lu itu siapa namanya gua lupa… la…. Ketela…. apa yaahh?”
“sialan ketela emang tanaman rambat, Stella… goblok.”
“iya iya Stella gua inget banget gara-gara kenal tuh cewek juga tingkah laku lu mulai berubah. Gak nakal lagi, gak rese lagi, gak jahil lagi, gak berantem ama bolos lagi, pokoknya de el el lah. tapi ada satu yang paling penting otak lu mulai ada perkembangan. Memang cewek itu menakjubkan bisa merubah segalanya.”
“udah gun jangan ngebahas itu lagi gua udah buang masa lalu gua jauh-jauh men.””
“iya ya gua tau, tapi yan jujur gua suka diri elu yang sekarang daripada dulu lu tuh berantakan banget pokoknya ancur deh, gua aja kalah badungnya ama elu!”
“emang sih gua juga suka dengan diri gua yang sekarang, temen gua tambah banyak, musuh gua berkurang, gua jadi dihargai ama dianggep sama guru-guru. Akhirnya gua buktiin gun bahwa gua tuh bisa rubah diri gua jadi yang lebih baik.”
“naah gua suka banget tuh men, lu dah ngerti hal-hal kayak gitu-tuh gak baik yang ada juga lu bakalan koit. pokonya gua salut ama elu, Tenang men Cinta masih banyak.”
“thanks men lu emang sahabat gua yang paling the best."
Gangguan Asperger atau dikenal dengan istilah Asperger syndrome (AS), juga disebut sebagai Asperger disorder merupakan salah satu satu jenis gangguan dari kelompok gangguan perkembangan pervasif (pervasive development disorders; PDD). Gangguan Asperger adalah gangguan pada fase perkembangan terutama pada interaksi sosial dan perilaku yang terbatas dan tidak adanya keingintahuan terhadap lingkungan sekitarnya. Ciri yang hampir mirip dengan gejala-gejala autisme, sehingga gangguan Asperger seringkali disebut sebagai spektrum gangguan autis (autism spectrum disorders; ASDs).
Istilah sindrom Asperger pertama sekali diperkenalkan oleh Hans Asperger (1944), pengertian yang sempit menyerupai pengertian gangguan autisme dari Kanner’s (1943) telah menimbulkan kontroversial pada saat itu. Namun demikian melalui penelitian yang panjang, konsep gangguan Asperger barulah dapat diterima dan diakui dalam DSM IV pada tahun 1994.
Lorna Wing (1981) adalah salah satu peneliti yang mempopularkan istilah sindrom Asperger, ia tertarik untuk mempublikasikan beberapa penelitiannya mengenai sindrom tersebut. Ia juga membuat kriteria klinis tersendiri gangguan Asperger;
- Kurang empati
- Naif, interaksi satu arah, sedikit kemampuan untuk berteman dan dijauhi oleh orang lain
- Berbicara kekanakan dan mononton
- Miskin komunikasi nonverbal
- Keterbatasan dalam memahami topik seperti cuaca, peta, berita
- Inkoordinasi dalam bergerak, janggal, dan memiliki postur tubuh tidak lazim
Pada awalnya Asperger mengkategorikan gangguan tersebut hanya muncul pada anak laki-laki, penelitian berkelanjutan menemukan gangguan tersebut juga mengidap pada anak perempuan. Beberapa penelitian modern menemukan prevalensi gangguan lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan (Ehler & Gillberg, (1993), Wolf dkk (1991), Wing (1978), Wolff & Barlow (1979), Gillberg (1993))
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan untuk sindrom Asperger, sama halnya dengan gangguan ASDs lainnya. Treatment diberikan agar individu dapat mandiri dan dapat menghadapi situasi-situasi sosial.
Anak dengan gangguan Asperger mungkin memiliki range inteligensi yang normal, namun anak dengan gangguan Asperger juga memiliki sedikit keterbelakangan mental, disamping itu gangguan keterlambatan dalam penguasaan bahasa atau berbicara juga lebih baik dibandingkan anak autis. Penelitian juga menemukan bahwa anak-anak dengan gangguan Asperger memiliki kemampuan luar biasa dalam menghafal, meskipun terjadi gangguan psikomotorik. Penelitian dalam hal ini masih dalam studi yang lebih mendalam.
Anak dengan AS kesulitan untuk berteman dengan kelompoknya, mereka lebih suka menyendiri kadang disertai dengan perilaku yang eksentrik. Misalnya saja mereka suka menghitung kendaraan yang lewat di jalan raya atau menonton acara televisi prakiraan cuaca saja, meskipun ia tidak mengerti apa yang sedang ia tonton.
Simtom
Secara umum beberapa gejala sindrom Asperger;
• Komunikasi nonverbal yang tidak normal, misalnya menghindari kontak mata, berhadapan dengan orang lain
• Kegagalan dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain dan kesulitan bersama kelompok bermainnya, misalnya anak lebih suka atau nyaman bersama orang dewasa atau orangtuanya
• Tidak mampu bersikap spontan dalam menikmati, ketertarikan atau menghargai orang lain
• Kesulitan memahami ekspresi wajah
• Ketidakmampuan mengenal emosi
• Berperilaku tertentu seperti mengisap jari, berjalan berbelok-belok atau gerak tubuh yang ganjil
• Tidak dapat bersikap fleksibel dan tergantung pada rutinitas
• Hanyut dalam suasana atau bermain ketergantungan pada sesuatu benda-benda tertentu
• Tidak tertarik dan sensistif terhadap lingkungannya, misalnya dengan suara, baju yang idpakai, makanan atau bau-bau busuk
• Gangguan dalam berbicara atau berbahasa terutama pada penguasaan semantik dan intonasi, sehari-harinya kadang mereka juga berbicara dalam bahasa yang formal (Hans Asperger menyebut anaknya dengan sebutan “profesor kecil“)
• Kesulitan dalam menginterpretasikan bahasa atau kesulitan dalam mengartikan maksud dalam percakapan
• Suka mengulang perbuatan-perbuatan yang dilarang
Anak dengan AS memiliki keteratrikan dengan peta, globe atau rute jalan, ia dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat peta, disamping itu anak AS juga mempunyai kemampuan membaca, namun mereka tidak mengerti dengan apa yang barusan ia baca (hyperlexia).
Tenaga medis haruslah melakukan beberapa studi banding terhadap kasus AS yang diduga muncul pada pasien, diagnosa banding adalah; autisme infantil, gangguan kepribadian schizoid, gangguan kepribadian obsessive-compulsive, retardasi mental, ADHD, sebelum memutuskan diagnosa secara tepat.
Kriteria berdasarkan DSM IV tahun 1994
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan berikut (sekurangnya dua gejala):
- Ditandai gangguan dalam penggunaan perilaku nonverbal seperti tatapan mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak-gerik untuk mengatur
interaksi sosial.
- Gagal mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai menurut tingkat perkembangan.
- Gangguan untuk secara spontan membagi kesenangan, perhatian atau prestasi dengan orang lain (seperti kurang memperlihatkan, membawa atau menunjukkan
obyek yang menjadi perhatian orang lain).
- Tidak adanya timbal balik sosial dan emosional.
2. Pola perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik, seperti yang ditunjukkan oleh sekurang -kurangnya satu dari berikut :
- Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik, dan terbatas, yang abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya.
- Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual yang spesifik dan nonfungsional.
- Manerisme motorik stereotipik dan berulang (menjentik dan mengepak-ngepak tangan atau jari, atau gerakan kompleks seluruh tubuh).
- Preokupasi persisten dengan bagian-bagian obyek.
3. Gangguan ini menyebabkan gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
4. Tidak terdapat keterlambatan menyeluruh yang bermakna secara klinis dalam bahasa (misalnya, menggunakan kata tunggal pada usia 2 tahun, frasa komunikatif digunakan pada usia 3 tahun).
5. Tidak terdapat keterlambatan bermakna secara klinis dalam perkembangan kognitif atau dalam perkembangan ketrampilan menolong diri sendiri dan perilaku adaptif yang sesuai dengan usia (selain dalam interaksi sosial), dan
keingintahuan tentang lingkungan pada masa kanak-kanak.
6. Tidak memenuhi kriteria untuk gangguan pervasif spesifik atau skizofrenia
Faktor Penyebab
Faktor penyebab kemunculan AS tidak diketahui dengan pasti, penelitian menitikberatkan adanya beberapa gangguan di otak. Saat ini para ahli sedang meneliti fungsi yang berbeda pada area-area tertentu di otak terutama pada fase fetal. Diperkirakan kemunculan AS disebabkan oleh adanya gangguan struktur otak yang mempengaruhi kerja susunan syaraf terhadap cara kontrol otak dan perilaku, Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kemunculan AS adalah faktor genetika.
Treatment
Pemberian treatment difokuskan pada tiga bidang simtom yang muncul pada AS; komunikasi, perilaku mengulang dan fisik. Keberhasilan treatment tergantung pada penyusunan program yang disesuaikan dengan minat dan karakteristik sang anak.
Ketrampilan sosial
Ketrampilan sosial (social skills training) bertujuan untuk mengajarkan anak dengan ketrampilan dalam berinteraksi dengan anak-anak sebayanya.
Penderita AS mempunyai kecenderungan menggantungkan diri pada aturan yang kaku dan rutinitas. Keadaan ini dapat digunakan untuk mengembangkan kebiasaan yang positif dan meningkatkan kualitas hidup. Penderita AS diajarkan teknik coping dari perilaku orang-orang disekelilingnya, dengan mencontoh perilaku orang individu juga srategi menyelesaikan masalah diajarkan untuk menangani keadaan yang sering terjadi, situasi sulit seperti terlibat dengan hal baru, kebutuhan sosial dan frustrasi. Disamping itu pasien juga dilatih untuk mengenal situasi sulit dan memilih strategi yang pernah dipelajari untuk situasi baru.
Ketrampilan berkomunikasi
Anak diberikan cognitive behavioral therapy (CBT) yang bertujuan untuk membantu anak dalam memanage emosinya secara lebih baik sehingga anak dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya, terapi ini juga berguna untuk mengendalikan perilaku mengulang dan rutinitas. Terapi ini dapat dilakukan secara individual ataupun dengan kelompok.
Terapi komunikasi dan bahasa meliputi; perilaku nonverbal, mengenal dan membaca perilaku nonverbal pada orang lain, kesiagaan diri, perspective taking skill, dan interpretasi komunikasi.
Pelatihan pada orangtua
Pelatihan pada orangtua bagaiman menghadapi simtom dan memberi dukungan kepada anak dengan gangguan AS.
Strategi yang dapat dilakukan;
1) Melatih anak dalam berbicara, orangtua harus bersikap sabar dan penuh kasih sayang dalam berbicara dengan anak gangguan AS. Orangtua diharapkan sesering mungkin mengajak anaknya berbicara dengan menyesuaikan kemampuan ang dimiliki anak, bicaralah dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka.
2) Berikanlah tugas-tugas yang mampu diselesaikan oleh anak berserta dengan instruksi yang jelas (baik berupa perintah atau gambar), tanyankanlah pada anak apakah ia sudah cukup menegrti dengan tugas yang diberikan.
3) Usahakanlah anak menatap orangtuanya ketika berbicara.
4) Berikanlah pujian ketika ia dapat menyelesaikan tugasnya dan ketika ia melakukan hal-hal lain yang positif tanpa disuruh
5) Latihlah anak untuk belajar memilih dari beberapa alternatif yang diajukan.
Medikasi
Perlu diingat bahwa tidak ada obat-obatan medis yang dapat menyembuh gangguan AS ini, dokter akan memberikan obat bila disertai dengan beberapa gejala lain berupa gangguan kecemasan, atau depresi misalnya.
Pemberian obat-obatan seperti jenis serotonin; risperidone, olanzapine, quetiapine diperuntukkan untuk meredam perilaku agresivitas atau self injuries.
Jenis SSRI lainnya seperti fluoxetin diberikan bila disertai dengan gangguan kecemasan dan clomipramine diberikan untuk meredamkan perilaku obsesif.
Lainnya
Terapi fisik dan sensorik untuk mengetahui permasalahan yang mengakut system koordinasi dan psikomotorik.
jam istirahat seperti biasa aku gunadi dan anak-anak lainnya duduk-duduk di bangku depan kelas, tentunya sesudah mengisi amunisi alias makan dikantin sekolah. Kami ngobrol sambil melihat pemandangan yang membosankan.
“aawww….. gila sakit banget kepala gua yan.”
“yaiyalah…. Menurut teori kian, spidol bersama tutupnya jatuh di kepala manusia normal dalam kondisi terbang melayang dengan kecepatan cahaya, pasti dapat menyebabkan kerusakan fatal pada objek yang dikenainya persisnya lu sebagai objek penderita.”
“sialan lagulu kayak udah pinter aja pake acara teori-teori segala.”
“lagian lu juga yang salah, udah ditegor buat gak ribut lagi malahan elunya ribut terus. Yah marahlah tu kucing betina.habis lu digigit-gigit ama dicakar-cakarin.”
“emang gue ikan asin apa, udah ganti topik aja deh.”
Kami pun ngobrol tentang acara tv kemaren apa aja deh mulai dari sepakbola (ini yang sering diomongin.), gosiip (perlu juga buat nambah-nambah omongan.), sinetron (itu juga kalo ceritanya rame kalo gak lah gak dibahas dong.), dan pastinya musik-musik dan musik karena tidak ada orang yang gak seneng ama musik. Tapi ada satu orang temenku yang gak suka ama musik. kami sering manggil dia “MAMA KAUU” dengan logat batak karena dia keturunan darah batak namanya Tanto. Gak sengaja juga suatu saat gua nanya iseng aja sama dia memang sih orangnya rada pendiam alias anti sosial gitu..
“to lu suka musik gak.”
“tak zuka aku zama muzik itu tak tau aku kEnapa..” dasar orang aneh. Baru kali ini gua denger ada orang gak suka ama musik.
Oh ya gua Kian lengkapnya sih Kian Suhendar dua suku kata yang yang memiliki arti dan nilai tersendiri bagi yang ngasih nama tersebut tentunya. Sekarang gua kelas dua ruang dua, suasananya lumayan agak rame plus ribut beda banget waktu kita pada masih kelas satu. Yah mungkin karena masih baru jadi kurang pada mengenal semua. Dibandingin kelas laen kelas kamilah yang sering ribut gak tau kenapa semua penghuninya itu mulutnya bocor semua apa aja diomongin kayak sekarang ininih.
“eh lu pada nonton gak malem tadi fiorentina jagoan gue menang lagi bo, gila mas toni ama mutu kolaborasinya oks bangget.apalagi si penendang jitu om jorgensen”
“fiorentina, mas, toni mas, mutu, om jorgensen, bosen gua dengernya ri.”
“aah sirik lu lawan fiorentina aja luh gak pernah menang.”
“AYOO kita buktiin sekarang.”
“aah mau brapa nol lu.”
“lu yang bakalan gua bantai.”
“jadi pelajaran pak darma kita bolos neh.”
“iya dong, takut lu nerima tantangan gue.”
“eh siapa yang takut, elu yang harusnya siap-siap diri. Siapin tuh mental, rohani, jasmani, ama fisik lu buat ngadepin gua ntar.”
“ ah basa-basi mulu cepetan kita barangkat.”
“ayuu.. yak… yuuuu….”
Itulah pengaruh buruk dari yang namanya “Playstation” sekali ngerasain pasti kecanduan apalagi yang dimainin tuh winning eleven itutuh permainan sepakbola yang digandrungi siapa saja di seluruh Negara malahan seluruh dunia. itu tadi si Hari ama si Viktor, winning mania sering banget ejek-ejekan, si Hari dengan klub pujaannya saat ini fiorentina dan si Viktor gak tau sih klub favoritnya yang mana karena setiap kali maen ama dia gonta-ganti klub mulu.katanya bosen maen klubnya itu-itu mulu.yah begitulah anak laki sukanya maen game, yah daripada ngegosipin orangkan malahan nambah-nambahin dosa aja.
Setelah dua mahkluk PS itu bolos tinggal aku, Gunadi, Erwin, dan Rio di kursi penonton. Tiba-tiba gua ngeliat seseorang yang asing.
Pagi akhirnya datang juga kupacu gas motorku hingga 60 km/jam, kusalip semua kendaraan yang ada didepanku, takut terlambat sampai di sekolah karena satpamnya lumayan mengerikan dan kurang bersahabat terhadap murid yang melanggar peraturan sekolah. Hari ini seperti hari-hari biasanya masuk kelas, duduk manis sambil menunggu guru datang memberikan pelajaran. Aku duduk di bangku pojok barisan nomor dua dari belakang aku langsung menaruh tasku dimeja dan duduk sambil memeriksa isi tasku.
“woii apa kabar dunia? Pagi-pagi langsung maen baca buku aja mang hari ini ulangan apa?.” Gunadi temen sebangkuku, rada usil dan seneng ribut pas lagi belajar. Namun satu kelebihannya dia pintar dalam mengumpulkan informasi atau mencari informasi yang salah.
“eh elu kirain sapa, gak cuman ngecek aja gimana hari ini ada berita terbaru gak?”
“mang gua orang infotainment apa pake nanya berita baru segala.”
“ayo dong lu
“oke-oke tenang, nih dengerin baik-baik pasang kuping lu itu juga klo udah lu bersihin!”
“sialan lu, cepetan deh.”
“hari ini bu nining gak masuk gara-gara suaminya sakit, jadi pelajaran sejarah kosong.”
“ooh ternyata doaku terkabul, terimakasih tu……” belum juga ada semenit gua nerima berita dari gunadi tentang bu nining, tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing lagi ditelingaku, bergema di segenap sanubariku. Suara itu mengingatkanku pada sesuatu.
“pagi anak-anak maaf ibu terlambat.”
Darahku mulai mendidih, jiwaku memberontak, kebebasanku terenggut oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya menyebarkan berita palsu. Tapi seperti biasanya aku tidak perduli walaupun sudah tahu bahwa yang salah itu adalah diriku sendiri selalu percaya omongan si anak gagal ini. Nasib oh nasib. aku langsung menoleh kearah gunadi seperti biasanya juga tanganku refleks bergerak cepat kearah kepala gunadi.
“anjrit lu gun kapan omongan lu tuh bener!.”
“ampun yan sakit kepala gua lu jorokin mulu, beneran kata anak kelas satu kemarin suaminya bu nining tuh sakit.”
“guubluuk, bego amat lu gun besok ama hari ini tuh gak ada yang tau kejadiannya apaan emang suaminya bu nining tu mau sakit terus-terusan apa.”
“yee meneketehe klo udah sembuh.”
“meneketehe, meneketehe ngomong lagi lu.gua jadiin perkedel lu”
“kian, gunadi ngapain kalian ribut terus dari tadi. Kalo kalian berdua masih ribut diluar saja
“eh gak kok bu.”
“i..iya bu.”
Akhirnya kami pun membisu selama pelajaran bu nining, tapi beberapa menit kemudian penyakitnya gunadi datang, dia mulai gaduh di kelas ngusilin anak cewek yang duduk di seberangnya. Aku pun berusaha menenangkannya tapi terlambat, disaat yang bersamaan ada sesuatu yang melayang dari arah depan kelas.
“Wusshh….!!!”
“Pletak….!!!”
Situs Favorit Saya
Pengikut
About Me
- Keke 3 Brandals
- Inilah sisi lain dari seorang saya... sang replika metamorfosa...
Wp Theme by Promiseringsdesigns | Blogger Template by Anshul