Datang Kembali (the journey of personality disorder)

Suara-suara itu mulai memekakkan telinga padahal selama ini hening, dia kembali namun dia membawa serta rekannya yang selalu terus-menerus duduk meringkuk dipinggir pantai sambil menyembunyikan wajahnya dihadapan cahaya merah dihamparan horizon cakrawala diseberang lautan dunia. dia terus mengoceh tanpa henti seperti waktu dulu namun aku rindu sedangkan aku tak perduli terus berlari.

kini bersamaku selalu disisiku semuanya terus begitu dari waktu ke waktu berceloteh ria teman yang seharusnya tak ada hidup kembali kesalahan fatal yang terjadi karena aku mempercayainya. cahayanya terus sinari pikiran ini terhenyak saat bertemu kehidupan diluar sana yang bahagia perbedaan yang mendasar dalam tulisan buku cerita semuanya bermula pada suatu ketika kesenangan yang tak disengaja berubah menjadi malapetaka yang ekstrem diorama penuh ketakutan, kecemasan, dan kemarahan memutarbalikkan pikiran kearah yang berlawan dari suatu keburukan yang berjalan.

alangkah indahnya langit biru itu berbaring direrumputan hijau yang tenang pohon meringkuk meneduhi semua awan putih berjalan terbawa angin lalu namun kota ini mati hanya tersisa tangisan-tangisan pedih dimalam hari. akankah aku akan kembali, tidak, mungkin yang kedua kalinya apakah aku akan kembali karena aku rindu akan senyumanmu akan kutunggu dirimu hingga hujan bintang yang berikutnya.

kata-kata ini hanya untukmu melankolia romansa dengan alunan keindahan nada-nada, berirama begitu syahdu melewati batas fusi distorsi. sangat megah sangat anggun sangat cantik aku memelukmu aku kosong aku membunuhmu aku mati.