Kejahatan Sudah di Luar Kendali

cantik kata yang keluar dari pikiranku namun nyata, sangat mudah cantik menjadi jelek, namun sangat mudah juga jelek menjadi cantik apalah bedanya kadang terperangkap dalam sangkar negatif. kupu-kupu malam itu terbang dengan kemaluannya bertempur dengan ganasnya dunia mereka tertawa saya menyaksikan saja sajian teater murahan yang pernah dibuatkan sekuel perdananya.

harus ada suatu rasa yang sering orang katakan kemistri bila aku akan mengabadikanmu jika begitu mudah kau pasti akan menjadi milikku walau tanpa usaha seperti menjentikkan jari tangan. namun engkau berbeda aku harus mengalahkan raksasa setinggi 4 meter dari negeri eropa, membakar para pembunuh bayaran yang keji dari zaman romawi kuno bahkan meracuni para raja-raja mesir hanya untuk memegang tanganmu.

ada yang menjadi manusia namun pura-pura ada juga yang bermain tuhan yang lebih pasti watak iblis lebih dominan, televisi diputarkan musik mengalun riuh rendah dentuman selongsongan mesiu bertebaran seketika semua hening menjadi tenteram sayapun berfikir apakah ini akhirat karena hanya ada taman bunga dan cahaya putih yang lewat.

semuanya ingin terbang dikendalikan udara pergi ke jauhnya tata surya menemui sang surya, cepat cepat dan cepatlah kawan kata diriku kepadanya namun dia terhalang oleh lemahnya gravitasi hati yang selalu membawanya turun kebawah. padahal sudah kukatakan kutukan itu tidaklah ada hanya rekaan mereka yang berhalusinasi tentang keadaan yang diambang kehancuran. sekali lagi ku ber-ucap waspadalah kawan karena kejahatan sudah di luar kendali.