Akhir mimpi

Akhirnya tersadar sepenuhnya merah ini adalah darah yang menghiasi seluruh tubuh ini bangkit menerkam apa yang terjadi namun semuanya begitu buram tidak peka begitu samar dan terlupakan berjalan gontai dan lemah lunglai memperbaiki segala yang ada dan kembali ke kehidupan yang normal dan sebagaimana mestinya

apa yang kucari hanya sebuah akhir yang bahagia memenuhi ruang waktu seperti seberkas cahaya kecil yang damai Mimpi yang kutemukan membuatku berdebar debar mulai berkilauan dihati entah mengapa bisa menjadi gelisah pikiran ini tidak bisa kugenggam namun air mata tertumpah suatu hari kelak pasti akan tiba di tempat tujuan walaupun terjatuh aku tidak akan menyerah janganlah menunduk lagi mari berlari kepedihan hati ini adalah bukti

tersenyumlah setiap saat bukankah kau sudah kuberi kekuatan saat hari cerah maupun hari hujan ingin bersinar layaknya matahari aku berdoa menghadap langit jangan lupakan perasaan pada hari itu sayap impian yang hanya milikmu berada di suatu tempat bila dapat ditemukan mungkin aku bisa terbang menuju masa depan aku akan melangkah menjadi diri sendiri menuju panggung yang sudah menungguku

diriku bagai Seberkas cahaya kecil tersesat di ruang waktu yang tertutup hanya kaulah yang kuharapkan diakhir mimpi ini.

Harapan

Suasana ketiadaan ini membuatku menghitam bermimpi seperti kenyataan terbang menuju kefanaan yang abadi bersamamu di bumi tersenyum sambil memandang kosong keatas sana Kuulurkan tanganku mencoba menyentuhmu namun dalam sekejap kau terbang ke langit Aku menangis diselimuti cahaya dan bayangan yang kau tinggalkan serasa tenggelam membakar diriku yang tak berguna Suara saat itu tak lagi bergema Pemandangan yang tak bisa disentuh kedua kalinya mengalir dengan halus Memori masa lalu yang bertumpuk di udara tak dapat dihapuskan engkau kembali kebentuk semula hanya emosi dalam hamparan debu pikiran ilusi.

Akhirnya mengerti jawaban dari pertanyaan yang selalu kutanyakan kepadaku apakah semua ini nyata Mengapa aku terapung di langit itu seperti angin dan awan tanpa sayap mengapa, aku tenggelam dan terbungkus dalam malam seperti bintang dan bulan tanpa sayap Waktu yang mendesak membuat nafasku terjerat berat memompa tiap hembusan aliran darahku.

Berjalan ditengah gelapnya malam diiringi kerlap-kerlipnya lampu jalanan menyoroti segala impian yang lewat dibawah sinarnya berharap dapat menjalani hari esok dengan lebih baik namun tanpa disadari bagaimana hal itu dapat terlewati menjadi pertanyaan yang harus dijawab tanpa terkecuali

Mimpi dan mimpi segalanya adalah nafas dari hidup suatu elemen yang sangat penting melekat disetiap aliran darah menyatu tak akan lepas aku begitu aneh begitu rancu begitu membingungkan siapa yang mereka maksud itulah diriku namun aku tidak sadar semuanya diluar kendali aku begitu lemah walaupun terlihat kuat semuanya rapuh dalam sesaat menahan semua dalam pikiran dan hati selalu menerima yang seharusnya harus dibantah tak bisa menolak apa yang seharusnya salah maafkan aku tak bisa mengandalkan diriku.

Takdir terus berlalu sendiri mati berlarian dalam labirin tak bertuan terus mencari bertelanjang kaki malaikat begitu dekat mengulurkan tangannya menjemputku dari kehidupan mereka berlarian menuju kabut tebal itu diselimuti cahaya dan senyuman yang indah kaki ini serasa berat melangkah hatiku masih ingin berada disini tidak aku ingin berada disini masih ada mimpi yang harus kukejar masih ada harapan yang menunggu untuk kuselesaikan sebagaimana pertama kali aku muncul dan terjebak didalam kerumitan permasalahan diri ini.