Suasana ketiadaan ini membuatku menghitam bermimpi seperti kenyataan terbang menuju kefanaan yang abadi bersamamu di bumi tersenyum sambil memandang kosong keatas sana Kuulurkan tanganku mencoba menyentuhmu namun dalam sekejap kau terbang ke langit Aku menangis diselimuti cahaya dan bayangan yang kau tinggalkan serasa tenggelam membakar diriku yang tak berguna Suara saat itu tak lagi bergema Pemandangan yang tak bisa disentuh kedua kalinya mengalir dengan halus Memori masa lalu yang bertumpuk di udara tak dapat dihapuskan engkau kembali kebentuk semula hanya emosi dalam hamparan debu pikiran ilusi.
Akhirnya mengerti jawaban dari pertanyaan yang selalu kutanyakan kepadaku apakah semua ini nyata Mengapa aku terapung di langit itu seperti angin dan awan tanpa sayap mengapa, aku tenggelam dan terbungkus dalam malam seperti bintang dan bulan tanpa sayap Waktu yang mendesak membuat nafasku terjerat berat memompa tiap hembusan aliran darahku.
Berjalan ditengah gelapnya malam diiringi kerlap-kerlipnya lampu jalanan menyoroti segala impian yang lewat dibawah sinarnya berharap dapat menjalani hari esok dengan lebih baik namun tanpa disadari bagaimana hal itu dapat terlewati menjadi pertanyaan yang harus dijawab tanpa terkecuali
Mimpi dan mimpi segalanya adalah nafas dari hidup suatu elemen yang sangat penting melekat disetiap aliran darah menyatu tak akan lepas aku begitu aneh begitu rancu begitu membingungkan siapa yang mereka maksud itulah diriku namun aku tidak sadar semuanya diluar kendali aku begitu lemah walaupun terlihat kuat semuanya rapuh dalam sesaat menahan semua dalam pikiran dan hati selalu menerima yang seharusnya harus dibantah tak bisa menolak apa yang seharusnya salah maafkan aku tak bisa mengandalkan diriku.
Takdir terus berlalu sendiri mati berlarian dalam labirin tak bertuan terus mencari bertelanjang kaki malaikat begitu dekat mengulurkan tangannya menjemputku dari kehidupan mereka berlarian menuju kabut tebal itu diselimuti cahaya dan senyuman yang indah kaki ini serasa berat melangkah hatiku masih ingin berada disini tidak aku ingin berada disini masih ada mimpi yang harus kukejar masih ada harapan yang menunggu untuk kuselesaikan sebagaimana pertama kali aku muncul dan terjebak didalam kerumitan permasalahan diri ini.
Akhirnya mengerti jawaban dari pertanyaan yang selalu kutanyakan kepadaku apakah semua ini nyata Mengapa aku terapung di langit itu seperti angin dan awan tanpa sayap mengapa, aku tenggelam dan terbungkus dalam malam seperti bintang dan bulan tanpa sayap Waktu yang mendesak membuat nafasku terjerat berat memompa tiap hembusan aliran darahku.
Berjalan ditengah gelapnya malam diiringi kerlap-kerlipnya lampu jalanan menyoroti segala impian yang lewat dibawah sinarnya berharap dapat menjalani hari esok dengan lebih baik namun tanpa disadari bagaimana hal itu dapat terlewati menjadi pertanyaan yang harus dijawab tanpa terkecuali
Mimpi dan mimpi segalanya adalah nafas dari hidup suatu elemen yang sangat penting melekat disetiap aliran darah menyatu tak akan lepas aku begitu aneh begitu rancu begitu membingungkan siapa yang mereka maksud itulah diriku namun aku tidak sadar semuanya diluar kendali aku begitu lemah walaupun terlihat kuat semuanya rapuh dalam sesaat menahan semua dalam pikiran dan hati selalu menerima yang seharusnya harus dibantah tak bisa menolak apa yang seharusnya salah maafkan aku tak bisa mengandalkan diriku.
Takdir terus berlalu sendiri mati berlarian dalam labirin tak bertuan terus mencari bertelanjang kaki malaikat begitu dekat mengulurkan tangannya menjemputku dari kehidupan mereka berlarian menuju kabut tebal itu diselimuti cahaya dan senyuman yang indah kaki ini serasa berat melangkah hatiku masih ingin berada disini tidak aku ingin berada disini masih ada mimpi yang harus kukejar masih ada harapan yang menunggu untuk kuselesaikan sebagaimana pertama kali aku muncul dan terjebak didalam kerumitan permasalahan diri ini.
0 komentar:
Posting Komentar