Putih Abu-Abu

Pagi menjelang berhembus tajam berlari dengan kecepatan sangat kencang bertemu ceria dikotak pikiran masuk ke suatu istilah yang sangat dalam tepi dinding bawah meja bawah kursi corat-coret coletah ria apalagi yang tak ada semua kesenangan itu sangat nyata pojok tertawa perhatian didepan sangat berbeda cinta pun bergelora sedih pahit senang susah tawa gembira masuk dalam ingatannya.

Tak terlupakan ingin mengulang kembali ke zaman waktu sedang berkembang, sangat lincah sangat ekpresif defresif hipersif pokoknya sif metamorfosa kita semua terjadi semuanya begitu indah tiap saat waktu berjalan semuanya begitu indah tulisan-tulisan aneh dalam kertas usang kini berdebu membekas dalam tinta hitam saat berjaya bersama berlari meraih mimpi tanpa terkecuali.

kita masih muda hanya bisa menuntut tanpa memberi perubahan ingatlah kawan tak akan jadi apabila belum melihat tak akan jadi apabila tidak mencoba semuanya perlu proses suatu saat akan sukses berontaklah pada apa yang benar jangan diam terbata yang terbaik itulah yang kau kejar cita-cita jangan sampai lepas dari genggaman selalu kunci erat dengan nafas hidup.

ingin kembali bisa mengenang masih bisa dengan ingatan walaupun tidak realistis namun tetap terlihat nyata masih bisa tertawa bersama bercerita dongeng lama giliran mereka yang muda anak cucu kita berikan mereka cerita kebanggan kita semua.

Damai

Pergi Kembali Menatap cakrawala biru mengenang masa jaya kita kembali kesini tempat asalmu bermula bebas bagai raja berjalan beralaskan pasir keatas gunung batu kerikil menatap ke seberang lautan tempat kita berteriak berlarian tak terlupakan memori kita selalu tersimpan kepalan tangan ke angkasa menyapu semua ombak angin berhembus keseluruh jiwa bangkitkan emosi juang yang berkobar bagai bara.

Kali ini akan kubersihkan gambar diri yang kotor bercak merah kusapu di air bersih namun begitu menyayat jiwa kini kau bertaburan di langit terang bintang bersama orang-orang yang tersayang tiap malam aku akan menatap dengan senyuman masih ingat kata-kata itu jangan menyerah kawan.

Aku baik-baik saja hanya perlu berkeliling dan berpikir bahwa semuanya baik-baik saja jika saja kesempatan itu melihatmu mungkin kita akan bersama namun semua terpisah tidak menjamah bergelut dengan musuh yang tidak diharapkan akan berakhir memilukan terdengar sayup suara kau mengajakku bermain menendang air angin menerpa wajahku yang basah oleh air begitu lembut sendu mengiris pipi ini selamat jalan kawan damailah kau disana.