Pasangan kelaminku membabi buta, membakar mulutku, menusuk hatiku, membelah dadaku mengganti isinya dengan batu. dimana mereka saat aku menjadi hitam inilah akibat terlalu berbuat kebaikan rasakanlah akibatnya yang kelam.
terbaring dalam rasa penyesalan jatuh sakit kehilangan banyak cairan, kau pun datang dengan cinta tawa dan canda namun aku masih mengingat masa kenangan susah senang apapun masa lalumu aku tidak perduli karena cahaya kemilaumu membuatku terang kembali.
mari berlari menembus awan bergandeng tangan menari dilantai pelangi ciptaan tuhan, kau manis asam asin misterius didalam hambarnya rasa vanilla yang kusajikan dalam menu Melankolia kita setiap hari. tak bosannya engkau mengunyah otakku meremas mukaku menjadikannya seperti ketupat hari raya, pekikan suaramu membuatku berubah warna inilah yang kucari di ujung bumi semoga bertahan sampai akhir hayat nanti.
0 komentar:
Posting Komentar