Menunggu Selamanya

kau dan aku adalah potret. kertas dan kuasnya tersaji didalam kaca magnetik menarik semua insan yang menggagumi keindahan. sudah sejak sedari dahulu kala aku mendambakannya terbingkai rapi di dinding rumah.

aku sangat takut jika suatu saat aku bangun dari mimpi kau telah pergi jauh, sangat takut tak akan melihatmu lagi tersenyum walaupun kau tak melihatku yang sebenarnya berada didepanmu. cara kerja dunia bukanlah seperti ini hidup tidaklah mudah seperti yang kubayangkan.

ditengah keramaian ini aku memelukmu dibawah bintang ini aku berharap satu kata saja. suatu saat kau akan mengingatnya betapa kita begitu gembira tertawa sambil berlari menembus angin dan hujan. namun ekspresi keterkejutanmu itu merubah segalanya, mengikutimu tidak aku selalu pergi kemanapun engkau berada bukan mengikutimu hanya saja rasa percaya itu tak ada.

senyuman saja sudah cukup kata pahlawan tak pantas aku sandang karena kita ditakdirkan tak akan pernah bisa bersatu hanya cinta lewat perasaan, pikiran, kenangan yang akan selalu abadi di hati. seluruh dunia ada dimatamu begitu cerah begitu indah ketika aku menatapmu janganlah menghilang tetaplah bersandar dibahu kananku waktu berjam-jam akan kita ubah menjadi hari. hidup ini serasa tak akan berjalan selamanya.


0 komentar:

Posting Komentar