Penyelamat Jiwa

hei kau bidadari pakailah hati jangan birahi. cahayamu begitu terang menyilaukan mata batin membelah ragaku menjadi debu gunakan sayap pelangi indah dibelakang punggungmu untuk terbang menuju surga bukan keseberangnya, berjalan menuju panggung kehidupan kecantikan diri yang memukau memekik erat jarak penglihatan yang murka engkau begitu rapuh begitu lemah begitu lelah apakah nilai norma itu tidak lagi menusuk kalbumu selalu saja mengumbar kesegaran pikiran yang pada akhirnya malah menyeret kearah curamnya jurang maut.

hei kau bidadari kau menghidupkanku memberiku cahaya ke dalam hatiku yang redup kau berikan aku injeksi cinta murni yang tak terbatas hanya kau dihatiku penyelamat jiwaku menyayangimu selalu memelukmu dengan erat selalu tersenyum bersama tertawa bersama bersedih bersama susah senang lalui hari-hari kita semua itu sebenarnya halusinasi.

berdesis disana sini nyaring membutakan kaki dan tangan ini tak bisa lagi meraih kedamaian hati. pakain perang indahmu mempesona disetiap kemilaunya mampu mengubah putih jadi hitam mereka yang dulu berwarna kini menjadi abu-abu jelaskan apa yang terjadi aku sudah berlari-kesana kemari tapi tiada hasil apa yang sebenarnya diminta terlalu tinggi tuhan pun pasti murka bila kita terlalu meminta engkau hanyalah mawar tanpa duri

0 komentar:

Posting Komentar