Pintu itu selalu menungguku, menunggu untuk kubuka namun aku tahu apa yang akan terjadi dan aku tidak bisa kembali. Lebih mudah untuk masuk kedalamnya namun sangat sulit untuk keluar. Selalu berandai-andai didalamnya terdapat keceriaan dan kegembiraan tanpa batas yang akan aku dapatkan sekali lagi hanya berharap. Sangat membingungkan hitam dan putih bukanlah warna aku terjebak diantaranya tak bisa lepaskan. Tiap saat melihat tangisan mereka air mata ini mengalir tanpa sadar tapi bukanlah kesedihan ini adalah kebahagiaan aku telah melihat suatu kebaikan yang terjadi namun tetap saja aku menyesal bukan aku yang berdiri disana dan bukan aku yang mengalaminya.
Musim terus beganti waktu terus berlari aku tetap disini menunggu sunyi, terkadang terlintas keceriaan yang kudapat karena hidup diduniaku sendiri persis sama dengan apa yang kuimpikankan semua barang-barang yang tak bisa kudapatkan muncul disisiku seperti kamar tidur impian, namun argumentasi sisi lain ini merindukan pelukan kasih sayangnya yang lembut dan hangat menyejukkan hati dan pikiran tiada rasa beban dan terkucilkan. Dapat merasa bebas melewati semua kekejaman kehidupan, maafkan aku cinta aku tak bisa mendekapmu kembali.
Sama seperti hari-hari sebelumnya sampai-sampai aku tidak dapat mengingat kembali peristiwa yang terjadi kemarin terbangun dihamparan pasir putih berjalan dalam lorong gelap terjatuh dari ketinggian duduk menatap semuanya berdiri menghadap cermin dan kembali lagi duduk disebuah pantai tanpa ada siapapun hanya angin suara ombak senja yang memerah dan tangisan ketiadaan yang selalu terjadi walaupun tak tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi.
Sekali lagi terasa jari-jemari ini berlari mengejar suara angin yang menyebar mengejar mimpinya aku melukis saat hujan bintang tiba seketika itu juga tiba-tiba tersadar sekelebat bayangan putih menerjangkan Pukulan itu menghantui kepalaku terjebak dilubang hitam tanpa kata kata mereka belum ada pikiranku dibuat terjatuh.
Sama seperti hari-hari sebelumnya sampai-sampai aku tidak dapat mengingat kembali peristiwa yang terjadi kemarin terbangun dihamparan pasir putih berjalan dalam lorong gelap terjatuh dari ketinggian duduk menatap semuanya berdiri menghadap cermin dan kembali lagi duduk disebuah pantai tanpa ada siapapun hanya angin suara ombak senja yang memerah dan tangisan ketiadaan yang selalu terjadi walaupun tak tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi.
Sekali lagi terasa jari-jemari ini berlari mengejar suara angin yang menyebar mengejar mimpinya aku melukis saat hujan bintang tiba seketika itu juga tiba-tiba tersadar sekelebat bayangan putih menerjangkan Pukulan itu menghantui kepalaku terjebak dilubang hitam tanpa kata kata mereka belum ada pikiranku dibuat terjatuh.
0 komentar:
Posting Komentar